Samarinda – Kasus perundungan atau bullying yang marak terjadi di kalangan pelajar menjadi sorotan oleh banyak pihak. Salah satunya, Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Akhmed Reza Fachlevi.
Menurut Reza, salah satu faktor yang berkontribusi pada maraknya kasus bullying adalah hilangnya pelajaran Pancasila di sekolah.
“Kurang mengakarnya jati diri Pancasila dalam diri pelajar, dapat membantu membentuk nilai-nilai moral dan perilaku yang tidak baik,” ungkapnya saat diwawancarai, Senin (23/10/2023).
Tidak hanya itu, pola asuh orang tua juga turut berperan penting dalam pertumbuhan anak. Reza menyatakan bahwa kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak dapat berakibat terjadinya penyimpangan pada perilaku anak.
Selain faktor-faktor tersebut, lingkungan tempat anak dibesarkan juga memainkan peran yang signifikan dalam cara anak bersosialisasi dan memperlakukan teman sebayanya. Menurut Reza, perilaku bullying dan kasus kekerasan banyak terjadi akibat pelajaran Pancasila sempat kosong dan masih kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anaknya.
Lebih lanjut, Reza mengungkapkan bahwa ada banyak temuan bahwa para guru sering kali enggan mengambil risiko untuk menegur dan mendisiplinkan siswa dan siswinya. Hal ini disebabkan oleh ketakutan akan terlibat dalam masalah hukum, karena sebelumnya banyak guru yang menghadapi kasus hukum oleh orang tua murid karena upaya mereka untuk mendidik dan mendisiplinkan anak-anak di sekolah.
Reza menegaskan bahwa untuk mengentaskan kasus bullying di kalangan pelajar, perlu adanya koordinasi dan kerja sama antara berbagai pihak, termasuk guru dan orang tua. Di akhir pernyataannya, Reza menekankan bahwa penyelamatan generasi muda dari penyimpangan perilaku sosial, seperti bullying, merupakan tanggung jawab bersama dari semua pihak.
“Saling berkerjasama dan pemahaman yang kuat antara guru dan orang tua sangat penting agar anak-anak dapat diarahkan secara maksimal,” pungkasnya.
Peningkatan kesadaran terhadap nilai-nilai moral, pendidikan karakter, serta peran aktif semua pihak diharapkan dapat membantu mengatasi masalah kasus bullying yang semakin meresahkan di kalangan pelajar.