Samarinda – Maraknya kasus perundungan di beberapa wilayah telah menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Samarinda. Secara khusus, wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti, telah memberikan pandangan mendalam mengenai masalah ini.
Puji memahami bahwa peningkatan kasus bullying adalah akibat dari masalah sosial yang dalam banyak kasus berkaitan dengan peran orang tua. Menurutnya, orang tua seharusnya memainkan peran penting dalam membimbing anak-anak mereka.
“Dalam kondisi saat ini, kita sangat meremehkan. Orang tua harus mengajarkan anak-anak mereka untuk memahami kesusahan dan rasa sakit yang dialami orang lain, sehingga mereka tidak mendengarkan semen-mena,” ungkap Puji saat diwawancarai awak media.
Politisi Demokrat ini meminta kepada orang tua untuk membangun kedekatan yang kuat dengan anak-anak mereka, sehingga mereka dapat membimbing dan memadukan perkembangan anak-anak mereka.
“Bangun kedekatan, pantau kegiatan anak-anak, dan ajarkan nilai-nilai spiritual serta ibadah, sehingga mereka memiliki landasan yang kuat dalam berkehidupan dan dapat menghargai hak orang lain,” ujar Puji.
Selain itu, Puji menekankan pentingnya sosialisasi di sekolah-sekolah dan pemantauan guru sebagai langkah awal dalam mengantisipasi permasalahan bullying.
“Kami telah memulai langkah awal dengan sosialisasi di sekolah-sekolah, menunjukkan perhatian kita terhadap kasus bullying. Namun, yang lebih penting bukan hanya sosialisasi, melainkan contoh nyata dari para orang tua dalam membina anak-anak mereka,” tambahnya.
Dari sisi lain, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda, Asli Nuryadin, mendorong seluruh sekolah tingkat SD dan SMP untuk membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK), mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) No 46 /2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).