Sangatta, peitapost.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), mengaku sangat kecewa melihat lambatnya gerakan UPT Disdik Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) wilayah Dua, terkait distibusi pelajar untuk masuk ke jenjang SMA/SMK negeri di Sangatta Kutim.
Termasuk diuraikan politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Basti Sanggalangi. Dihadapan awak, Rabu (5/7/2023) Basti Sanggalangi mengatakan, persoalan ini mestinya dipikirkan sejak lama. Melihat penambahan penduduk saat ini, kebutuhan akan dunia pendidikan tentu akan berbanding lurus.
“Sungguh sangat disayangkan. Kenapa baru sekarang ini dibuka, padahal jauh-jauh hari mestinya kita sudah antisipasi. Lulusan yang mencapai 5 ribu orang itu, apakah mampu terserap di 5 SMA/SMK negeri di Sangatta,” beber Basti, usai hearing dengan UPT Disdik Prov Kaltim wilayah dua dan kepala SMA di Sangatta.
“Solusi jangka pendek saat ini, adalah membuka kelas baru untuk lima sekolah negeri itu. Sehingga siswa yang belum terakomodir bisa dimasukkan. Jangan sampai ada yang tertinggal, karena ini bisa menjadi catatan buruk untuk dunia pendidikan di Kutim. Kami inginkan anak bangsa ini bisa mendapatkan pendidikan yang layak,” sambungnya.
Tambah Basti, dari porsi anggaran yang dimiliki Disdik Kaltim saat ini, pembangunan sekolah baru di Sangatta bisa terealisasi tahun 2024 mendatang. “Anggaran yang tersedia sangat besar yakni mencapai 3,3 triliyun rupiah. Tinggal kita mau apa tidak, karena setau saya ini menjadi permasalahan hampir tiap tahun, namun tidak ada solusi konkritnya,” tutup Basti Sanggalangi. (adv)