Sangatta – SMPN 1 Sangatta Utara, yang terletak di pusat kota, menjadi pilihan utama para orang tua di Kabupaten Kutai Timur. Meskipun menerapkan sistem zonasi, sekolah ini tetap menjadi incaran. Saat ini sekolah ini menghadapi masalah kapasitas yang berlebihan.
Mengenai hal ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Timur, Mulyono, mengakui bahwa kepopuleran sekolah ini tidak terbantahkan karena lokasinya yang strategis. Meskipun demikian, Mulyono mengakui perlunya tindakan untuk mengatasi masalah kapasitas sekolah yang kelebihan ini.
“Sekolah ini sudah kelebihan kapasitas dari awal, sehingga kita perlu mempertimbangkan opsi untuk membagi sekolah menjadi dua sekolah jika diperlukan. Hal ini harus memenuhi mekanisme yang ada, tentunya agar anak-anak kita tetap dapat belajar dengan layak,” ungkap Mulyono saat wawancara usai menghadiri Pesta Karya IX di SMPN 1 Sangatta Utara, Senin (30/10/2023).
Selain itu, Mulyono juga mengungkapkan rencana pembangunan sekolah baru pada tahun depan, yang akan didanai melalui anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Murni 2024.
“Tahun depan akan kita bangun di APBD Murni tahun 2024. Rencananya ada 6 kelas yang akan dibangun. Lebih rincinya saya lupa,” sebutnya.
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur juga memastikan transparansi dan standar dalam pekerjaan fisik dan pengadaan dengan mengadopsi penggunaan e-catalog. Sistem ini tidak hanya memastikan proses yang lebih aman tetapi juga memastikan standar dalam pekerjaan fisik dan pengadaan untuk proyek-proyek pembangunan di daerah tersebut.
“Di Kutim, pekerjaan fisik maupun pengadaan semuanya pakai e-catalog, yang tidak hanya lebih aman tetapi juga menjaga standar kualitas,” tandasnya.
Inisiatif ini adalah langkah positif yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Timur untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dan memastikan bahwa anak-anak di wilayah tersebut dapat mendapatkan pendidikan yang berkualitas di sekolah yang strategis ini