banner 728x250 banner 728x250

Desa Muara Bengalon Akhirnya Nikmati Listrik PLN 24 Jam

BENGALON – Peresmian penyalaan listrik oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman di Balai Desa Muara Bengalon, Senin (4/9/2023) siang, menjadi awal kebahagiaan warga Desa Muara Bengalon menikmati listrik PLN 24 jam sehari. Desa Muara Bengalon sejak dimekarkan 21 tahun lalu dari Desa Sepaso memang belum pernah merasakan distribusi setrum PLN sepenuhnya.

Manajer ULP PLN Bontang Yusrizal mengucapkan syukur, warga di Muara Bengalon ini akhirnya bisa tersentuh oleh aliran listrik PLN. Walaupun baru 5 RT yang sudah disetrum dan menyisakan pekerjaan rumah 7 RT lagi bagi PLN.

“Mudah-mudahan secara bertahap bisa segera terselesaikan. Kita juga punya keinginan yang sama tetapi yang membatasi anggaran. Selamat untuk warga Muara Bengalon, kami pun ikut senang,” singkatnya di hadapan Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman, Wakil Ketua II DPRD Arfan, Ketua TP PKK Kutim Siti Robiah, Kabag SDA Setkab Kutim Arif Nur Wahyuni, Sekcam Bengalon, unsur muspika, perwakilan manajemen KPC, manajemen ULP PLN dan warga Muara Bengalon serta undangan

Pada kesempatan itu, Bupati Ardiansyah Sulaiman mengatakan seperti peribahasa “habis gelap terbitlah terang”. Itulah kondisi sekarang di Desa Muara Bengalon yang kini sudah disetrum oleh listrik PLN dan langsung 24 jam.

“Alhamdulillah desa ini jadi terang benderang, meskipun baru 5 RT,” ucap syukur Ardiansyah.

Ardiansyah menjelaskan, segala proses selalu ada tahapannya, maka dari itu walaupun sudah diresmikan aliran listrik ini tak semua warga dapat menikmatinya. Dia mengatakan, adanya kemajuan ini pasti ada sisi yang harus direlakan. Salah satunya masuk aliran listrik ini ada jaringannya. Maka warga atau perusahaan harus bisa membantu PLN untuk merelakan beberapa pohon di kebun supaya ditebang agar memudahkan pemasangan aksesoris listrik ini.

“Listrik di Muara Bengalon nyala tak bertahap 6 jam, 12 jam tapi langsung 24 jam,” kata orang nomor satu di Pemkab Kutim itu.

Terakhir, ia berpesan kepada seluruh warga agar tak main-main dengan listrik ini, penyebab kebakaran rumah rata-rata karena arus pendek listrik ini. Maka dari itu selalu hati-hati dalam menggunakan colok, apalagi kabel yang tak terawat hingga digigit tikus.

“Mohon hati-hati. Jarang kebakaran karena kompor, atau lainnya. Malahan ada 10 tempat terbakar karena arus listrik. Terbesar di Kecamatan Telen beberapa waktu lalu,” tambahnya.

Sebelumnya, Kades Muara Bengalon Muhammad Yusuf mengatakan dahulu desa ini adalah dusun yang terletak di Desa Sepaso tepatnya di Muara Bengalon dan akhirnya dimekarkan menjadi desa. Semenjak pemekaran di 2002, desa ini belum pernah sekalipun tersentuh oleh fasilitas listrik PLN. Jadi warga selama ini hanya mengandalkan genset dan tenaga surya sebagai penerangan.

“Alhamdulillah pada hari ini, Desa Muara Bengalon yang dulunya gelap gulita dan penuh perjuangan. Setelah 21 tahun menanti, pada akhirnya seluruh warga Muara Bengalon menyaksikan kemerdekaan. Disebut kemerdekaan karena masih dalam suasana kemerdekaan tepat 24 Agustus, Desa Muara Bengalon mulai terang,” ungkapnya.

Ia menambahkan dengan adanya listrik tentu dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan bisa memajukan segala sektor yang ada di desa ini. Warga juga dapat berinovasi dengan adanya listrik 24 jam ini