PelitaPost.com Kutai Timur – Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Keolahragaan dan Kepemudaan yang tengah digodok oleh DPRD Kutai Timur menjadi langkah strategis dalam membangun ekosistem olahraga yang lebih maju dan berdaya saing. Namun, sejumlah pihak menilai bahwa dalam penyusunannya, perlu keterlibatan berbagai elemen, termasuk atlet, pelatih, wasit, serta organisasi olahraga, agar regulasi ini benar-benar efektif dan sesuai dengan kebutuhan di lapangan.Rahman, salah satu pelaku olahraga sekaligus Ketua Cabang Olahraga (Cabor) di Kutai Timur, menegaskan pentingnya kolaborasi yang lebih luas dalam merumuskan aturan ini. Menurutnya, Raperda ini tidak boleh hanya berfokus pada peningkatan prestasi atlet semata, tetapi juga harus memperhatikan kesejahteraan seluruh pelaku olahraga di daerah tersebut.Kesejahteraan Atlet, Pelatih, dan Wasit Jadi SorotanDalam dunia olahraga, keberhasilan sebuah daerah dalam mencetak atlet berprestasi tidak lepas dari peran para pelatih dan wasit. Oleh karena itu, Rahman menyoroti pentingnya penguatan Raperda agar mengakomodasi kepentingan ketiga elemen ini secara seimbang.”Atlet memang ujung tombak dalam prestasi olahraga, tetapi tanpa pelatih yang kompeten dan wasit yang berkualitas, ekosistem olahraga tidak akan berjalan optimal. Oleh sebab itu, kebijakan yang dibuat harus memperhatikan kesejahteraan mereka semua,” ujar Rahman.Ia juga menekankan bahwa perhatian terhadap kesejahteraan atlet tidak hanya dalam bentuk pembinaan dan pelatihan, tetapi juga jaminan masa depan mereka setelah selesai berkarier sebagai atlet. Banyak mantan atlet yang kesulitan mendapatkan pekerjaan atau tidak memiliki keterampilan lain di luar olahraga.Pentingnya Peran KONI dan Pemerintah DaerahKomite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kutai Timur sebagai organisasi yang menaungi berbagai cabang olahraga juga memiliki peran penting dalam penyusunan Raperda ini. Menurut Rahman, KONI seharusnya aktif memberikan masukan berdasarkan pengalaman dan kebutuhan nyata di lapangan.”KONI sebagai wadah olahraga di daerah ini harus lebih banyak dilibatkan dalam pembahasan. Mereka memiliki data dan pengalaman dalam membina atlet serta menghadapi berbagai tantangan dalam dunia olahraga,” tambahnya.Selain itu, dukungan dari pemerintah daerah dalam hal anggaran dan fasilitas juga menjadi faktor kunci dalam keberhasilan implementasi Raperda ini. Pembangunan sarana olahraga yang memadai serta peningkatan dana pembinaan menjadi poin krusial yang harus masuk dalam kebijakan ini.Raperda Harus Berorientasi pada Pembinaan Jangka PanjangRahman berharap agar regulasi yang dibuat tidak hanya bersifat seremonial atau jangka pendek, tetapi benar-benar menjadi pedoman dalam membangun olahraga yang berkelanjutan. Ia menekankan pentingnya program pembinaan usia dini yang terstruktur agar Kutai Timur mampu mencetak atlet berbakat secara konsisten.”Kita butuh pembinaan dari level dasar, seperti sekolah-sekolah, klub-klub olahraga, hingga jenjang yang lebih tinggi. Jika hanya berfokus pada atlet yang sudah berprestasi tanpa memperhatikan regenerasi, maka ke depannya kita akan kesulitan dalam mempertahankan prestasi,” jelasnya.Ia juga mengusulkan agar ada sinergi antara dunia pendidikan dan olahraga, misalnya melalui beasiswa bagi atlet berprestasi serta program khusus yang memungkinkan mereka tetap bisa bersekolah atau berkuliah tanpa harus meninggalkan olahraga.Harapan untuk Regulasi yang Lebih KomprehensifDengan adanya berbagai masukan dari pihak-pihak terkait, Rahman berharap DPRD Kutai Timur dapat mempertimbangkan setiap aspek dalam penyusunan Raperda Keolahragaan dan Kepemudaan ini. Regulasi yang baik bukan hanya sekadar dokumen peraturan, tetapi juga harus mampu menjawab tantangan nyata yang dihadapi oleh dunia olahraga di daerah ini.”Kami berharap Raperda ini menjadi landasan yang kuat dalam pengembangan olahraga dan kepemudaan di Kutai Timur. Dengan melibatkan semua pihak, kita bisa menciptakan kebijakan yang lebih komprehensif dan benar-benar berdampak bagi perkembangan olahraga di daerah ini,” pungkasnya.Dengan adanya langkah-langkah konkret dan keterlibatan berbagai elemen, diharapkan Raperda ini bisa menjadi tonggak baru dalam meningkatkan kualitas olahraga di Kutai Timur, baik dari sisi prestasi maupun kesejahteraan para pelakunya. (PostRJ)
