SANGATTA, pelitapost.com – Pengurus baru Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) periode 2023-2027 menggelar rapat pleno pertamanya di Lt 2 Ruang Damar Gedung Serba Guna (GSG) Bukit Pelangi Sangatta, Jum’at (17/03/2023) sore. Rapat pleno di buka Ketua Umum KONI Kutim H Rudi Hartono.
Turut hadir mendampingi Ketua Umum, Wakil Ketua I Jepi Darsono, Wakil Ketua II Firman, Wakil Ketua III Alex Bhajo, Wakil Ketua IV Akbar, Wakil Sekretaris I Dedi Haryadi dan Wakil Bendahara I Charolina Laoh.
Pada kesempatan itu, Ketua umum KONI Kutim H Rudi Hartono menyampaikan bahwa rapat pleno ini merupakan pertemuan perdana pengurus KONI Kutim setelah turunnya SK dari KONI Kalimantan Timur (Kaltim).
“Rapat ini bertujuan untuk menyampaikan SK kepengurusan, perkenalan dan pemaparan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) seluruh bidang kepengurusan dan pembahasan persiapan pelantikan pengurus KONI Kutim periode 2023-2027. Ini sebagai langkah awal kita untuk memperbaiki tatanan organisasi KONI Kutim,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan bahwa pelantikan pengurus KONI Kutim yang rencananya diadakan sebelum puasa diundur setelah hari raya Idul Fitri tahun 2023.
“Awalnya kita menginginkan pelantikan sebelum puasa karena ada sesuatu dan lain hal maka pelantikan kita undur setelah lebaran. Namun pelayanan kita terhadap Cabor dan kegiatan olahraga di Kutim tetap berjalan karena secara de facto dan de jure kita sudah sah untuk melayani teman teman Cabor. Jadi mulai hari senin besok kita sudah beraktifitas di kantor KONI Kutim,” jelasnya.
Selain itu, ia mempersilahkan kepada para ketua cabor apabila ingin menggunakan fasilitas yang ada di sekretariat KONI, baik untuk rapat, pertemuan ataupun musyawarah. Karena itu adalah sekretariat bersama tinggal berkoordinasi dengan kepala sekretariat.
“Mari kita jaga kebersamaan dan kekompakan ini. Insyaallah saya optimis dengan kepengurusan ini kemajuan olahraga di Kabupaten Kutim akan lebih baik,” harapnya.
Terakhir, ia menghimbau kepada para cabor untuk melakukan pembinaan usia dini ke sekolah- sekolah yang ada di Kutim. Karena tanpa ada pembinaan usia dini maka 4-5 tahun kedepan Kutim akan kehabisan bibit atlet. (An/bt3)