
Sangatta – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kabupaten Kutai Timur, terus melakukan terobosan. Salah satunya adalah program jemput bola untuk memastikan keamanan data kependudukan dengan baik.
Sekretaris Disdukcapil, Kutim, Agus Husaini, menjelaskan terobosan yang dilakukan pihaknya itu,untuk melayani masyarakat dan memastikan agar keamanan data kependudukan. Masyarakat tetap menjadi prioritas khususnya di Daerah pelosok yang tidak terjangkau akses internet. Metode “Jemput Bola” yang dilakukan pihaknya sebagai alternative menjangkau ke setiap Kecamatan yang ada di Kutai Timur.
“Program ini dilakukan setiap tahun untuk menjangkau masyarakat di pelosok terutama yang tidak terjangkau akses internet,” ucapnya saat ditemui di ruang kerjanya, belum lama ini.
Pihak Disdukcapil sendiri lanjutnya, terus aktif memberikan dukungan terlebiih saat terjadi bencana, seperti kebakaran atau musibah lainnya. Dengan program Dukcapil Tanggap Bencana (Duktagana) siap membantu masyarakat dalam pembuatan dokumen baru yang mungkin hilang dalam kejadian tersebut.
“Jika ada kebakaran atau musibah, kami siap meluncur untuk membantu pembuatan dokumen baru,” ujarnya
Hal tersebut menunjukkan lanjutnya, sebagai komitmen pihaknya memastikan setiap warga memiliki akses yang setara terhadap layanan kependudukan.
Ia juga mengibau kepada masyarakat pentingnya melaporkan kehilangan dokumen kependudukan kepada kepolisian, sebelum mengajukan permohonan dokumen baru. Tentunya pelayanan Disdukcapil memberikan kemudahan kepada warga karena dapat selesai hanya dalam beberapa menit.
“Proses ini dilakukan dengan cepat dan tanpa biaya, kecuali jika ada pihak yang mencoba memanfaatkan situasi ini melalui calo,” jelasnya.
Lebih jauh dipaparkan, untuk memenuhi kebutuhan blangko KTP bagi anak usia 17 tahun yang belum memiliki KTP, Disdukcapil Kutim telah mendapatkan hibah dari pusat,
“Kami dapat sekitar 90.000 hibah blangko KTP dari Pemerintah Pusat, sehingga stok blangko KTP aman dan cukup tersedia,” imbuhnya.
Terkait dengan keamanan data kependudukan, Agus Husaini memastikan, Disdukcapil telah mengambil langkah-langkah untuk menjaga keamanan informasi tersebut. Kendati begitu, ia juga menekankan kebocoran data biasanya disebabkan oleh tindakan pengguna sendiri.
“Kami menjamin data para pengguna aman, kendati begitu potensi kebocoran data bias berpotensi oleh pengguna sendiri,”
Saat ini pihak Disdukcapil juga memberikan kanal komunikasi melalui call center di Facebook. Ini bertujuan agar akses dapat segera terserap termasuk dengan menerima keluhan dari masyarakat,
“Kita telah menyiapkan layanan pengaduan bagi warga, dan tentunya kami menjamin respons cepat terhadap setiap keluhan yang diajukan,” tandasnya.
