banner 728x250 banner 728x250

Catin di Kutim Tak Cukup Bermodal Cinta, Persiapkan Kesehatan dan Ilmu Parenting

Sangatta – Kepala Bidang Keluarga Sejahtera (Kabid KS) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur, Ani Saidah, menyoroti pentingnya persiapan mental dan pengetahuan bagi calon pasangan suami istri (pasutri) selama tahap pembekalan pranikah. Dalam pernyataannya, Ani Saidah menekankan bahwa calon pengantin perlu memiliki pemahaman yang kuat tentang aspek-aspek penting dalam pernikahan, selain cinta.

“Dalam tahap pembekalan pranikah, sejumlah materi penting perlu disampaikan kepada calon pengantin. Materi-materi ini melibatkan manajemen emosi, resolusi konflik, perencanaan keluarga, ilmu parenting, financial planning, kesehatan mental, serta keterampilan komunikasi yang efektif,” ungkapnya saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (31/10/2023).

Poin pertama adalah “Makna Pernikahan bagi Masing-Masing Pasangan,” yang bertujuan membuka wacana berpikir calon pasutri tentang arti pernikahan dan hal yang ingin mereka capai dalam pernikahan. Ini juga membantu mereka untuk saling memahami dan menyamakan persepsi tentang pernikahan.

Kedua, “Komitmen Pernikahan,” menekankan pentingnya menyadari bahwa pernikahan adalah komitmen seumur hidup, yang memerlukan kesiapan dan usaha untuk menjaga hubungan agar tetap segar.

“Mengenai Komunikasi yang Efektif antarpasangan di mana calon pasutri diajari bagaimana cara berkomunikasi yang baik untuk menghindari konflik yang mungkin timbul,” ujarnya.

Poin keempat, Proses Penyelesaian Masalah, mengajarkan pasangan cara menghadapi tantangan yang dapat muncul dalam pernikahan dan menemukan solusi bersama.

Selain itu, Pengetahuan Finansial, mengingatkan calon pasutri untuk membuka diri tentang aspek keuangan dalam pernikahan, yang sering menjadi sumber konflik.

“Pentingnya menyesuaikan diri dengan pasangan dan tantangan yang akan dihadapi selama hidup berumah tangga,” ujarnya.

Selain materi-materi tersebut, perencanaan keluarga juga merupakan aspek penting yang tidak boleh diabaikan. Ini mencakup perencanaan kehamilan, jumlah anak yang diinginkan, dan jarak antara anak-anak. Perencanaan keluarga ini memiliki dampak signifikan pada gizi anak, kesehatan mental ibu, dan stabilitas finansial keluarga.

Ani menekankan bahwa persiapan pranikah yang komprehensif, yang melibatkan aspek-aspek mental dan pengetahuan, dapat membantu calon pasutri membangun dasar yang kuat untuk pernikahan yang bahagia dan sukses.

“Dalam konteks ini, DPPKB Kutai Timur bersama kader untuk memberikan panduan yang lebih baik bagi calon pengantin dalam menjalani pernikahan yang berkelanjutan dan sehat,” tandasnya.