banner 728x250 banner 728x250
Berita  

Ribuan Peserta Bersaing dalam Seleksi CPNS Kutim, BKPSDM Pastikan Transparansi dengan Sistem CAT

Sangatta – Ribuan peserta calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengikuti tahap Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) yang digelar oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kutim. Bertempat di Gedung Computer Assisted Test (CAT) pada Selasa (5/11/2024), seleksi ini diikuti sekitar 2.500 peserta yang lolos seleksi administrasi dari total 3.921 pelamar. Seleksi ini menjadi ajang penting bagi peserta yang bersaing memperebutkan formasi CPNS di Kutim.

Kepala BKPSDM Kutim, Misliansyah, mewakili Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kutim H. Agus Hari Kesuma (AHK), menyatakan bahwa kompetisi tahun ini cukup ketat, dengan rata-rata sembilan peserta memperebutkan satu formasi. “Ini tantangan besar bagi para peserta. Ada formasi yang sangat diminati, sementara beberapa formasi tidak ada pelamarnya sama sekali,” jelas Misliansyah, yang akrab disapa Ancah.

Ancah memastikan bahwa penentuan formasi telah dilakukan secara terbuka dan transparan sejak awal. Informasi mengenai setiap lowongan telah dipublikasikan untuk umum, sehingga masyarakat dapat mengaksesnya dengan mudah. Jika ada formasi yang tidak terisi, BKPSDM akan mengembalikannya kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), yang memiliki wewenang menentukan kebutuhan formasi di setiap daerah.

BKPSDM Kutim, lanjut Ancah, hanya berperan sebagai fasilitator dalam pelaksanaan SKD, termasuk menyediakan tempat untuk Seleksi Nasional Regional Banjarmasin. Kelulusan peserta sepenuhnya bergantung pada performa dalam ujian berbasis CAT. “BKPSDM Kutim tidak punya wewenang menentukan kelulusan. Sistem CAT memungkinkan hasil ujian langsung terlihat oleh peserta melalui layar monitor di gedung maupun situs SSCASN-BKN,” terangnya.

Sistem CAT yang digunakan BKPSDM memastikan proses seleksi yang transparan, dengan skor setiap peserta yang dapat dilihat secara real-time begitu mereka menyelesaikan ujian. Skor tertinggi hingga terendah akan langsung tampak, sehingga peserta dapat mengamati hasilnya dengan jelas dan terbuka.

Ancah juga menegaskan bahwa penggunaan CAT adalah bentuk komitmen Kutim untuk menjaga keterbukaan dalam proses seleksi CPNS. Ia memastikan bahwa tidak ada sistem titip nilai atau manipulasi skor dalam seleksi ini. “Keberhasilan peserta murni berdasarkan usaha dan doa mereka masing-masing,” ujarnya di hadapan Tim Pengawas Regional VIII BKN Banjarmasin, Sekretaris BKPSDM Kutim, Kepala Bidang, dan Tim Pengawas dari Inspektorat Kutim.

Keberadaan pengawas dalam pelaksanaan SKD ini memberikan jaminan kepada peserta bahwa ujian dilaksanakan dengan adil dan transparan. Keterbukaan ini diharapkan dapat menjaga kredibilitas seleksi CPNS di Kutim, sehingga peserta yang lolos adalah mereka yang benar-benar layak secara kompetensi dan sesuai dengan kebutuhan pemerintah daerah. (adv)