banner 728x250 banner 728x250

Kunjungi PESAT KPC, Gubernur Apresiasi Pemanfaatan Lahan Bekas Tambang

Pelitapost.com,Sangatta|_Gubernur Kaltim Dr. Ir. H. Isran Noor, M.Si dalam kunjungan kerjanya ke wilayah utara, Kamis (24/6/2021), berkesempatan mengunjungi Peternakan Sapi Terpadu (PESAT), di lahan bekas tambang PT Kaltim Prima Coal (KPC). Di lokasi PESAT, Gubernur melihat langsung perkembangan peternakan percontohan yang diresmikannya itu, pada tahun 2012 silam.

“Perkembangan PESAT ini sangat luar biasa. Very good. Excellent. Dulu tidak seperti ini. Hanya perkantoran dan tempat pelatihan. Belum ada aktivitas lain. Sekarang sudah ada susu sapi dan sudah diolah,” kata Isran Noor, menjawab wartawan usai mencicipi Susan, brand susu produksi PESAT KPC.

Gubernur bersama Istri Hj. Norbaiti Isran Noor dan Wakil Gubernur Kaltim H. Hadi Mulyadi dan istri, hadir ditemani Bupati Kutai Timur Drs. H. Ardiansyah Sulaiman M.Si dan istri serta Wakil Bupati Kutim Dr. H. Kasmidi Bulang, ST, MM dan istri.

Di PESAT, rombongan diterima oleh General Manager External Affairs and Sustainable Development (GM ESD) KPC Wawan Setiawan dan para manager di lingkup divisi ESD.

Gubernur dan rombongan sempat memerah susu sapi di kandang sapi perah PESAT, serta memberikan nama bagi sapi yang ada di kandang tersebut. Gubernur Isran memberikan nama Louisa bagi sapi yang diperahnya. Sontak saja, hadirin yang berada di kandang tersebut tertawa ngakak.

Pasalnya, nama Louisa, mirip dengan nama salah satu manajer di KPC, Louise G. Pessireron, yang kebetulan ikut menjamu gubernur di cara tersebut. Selain itu, hubungan Louise dengan Gubernur Isran Noor, memang dikenal cukup akrab.

Sebab Louise merupakan manajer yang membidangi program Multi Stakeholder for Corporate Social Responsibility (MSH CSR), sebuah forum yang berada di bawah naungan pemerintah Kutai Timur. Saat Isran menjadi Bupati Kutai Timur, Louise sering berkoordinasi dengan Isran untuk menselaraskan program CSR KPC dengan program pemerintah Kabupaten Kutai Timur.

Tidak ketinggalan, Wakil Gubernur Hadi Mulyadi juga memberikan nama pada sapi yang diperahnya. “Saya beri nama Yana untuk sapi ini,” kata Hadi sebelum ikut memerah susu Yana. Sementara Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman memberikan nama Ami pada sapi yang diperahnya. Berikut Wana nama yang diberikan istri Bupati dan Nunung untuk nama yang diberikan Wakil Bupati Kutim serta Listy Kejora untuk sapi yang diberi nama oleh Ketua TP PKK Hj Norbaiti Isran Noor.

Usai memerah susu sapi, rombongan gubernur meninjau proses produksi susu PESAT, yang diberi merk Susan. Gubernur mengaku puas melihat perkembangan PESAT, yang awalnya hanya sebuah program ujicoba peternakan di lahan bekas tambang, sekarang telah menjadi salah satu penggerak ekonomi kecil dan menengah di Kutai Timur.

GM ESD Wawan Setiawan menerangkan, agribisnis PESAT telah menyerap tiga mitra kerja dan 11 industri kecil di Sangatta. Saat ini terdapat 30 ekor sapi perah yang telah produksi dengan kapasitas 2000 liter per bulan. Sebanyak 44% hasil susu berupa produk olahan seperti milkshake, sementara 56% lainnya berupa susu segar. Susu tersebut telah dipasarkan sampai ke Kota Balikpapan.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *