banner 728x250 banner 728x250
Kukar  

SMP N 2 Tenggarong Menjadi Sekolah Percontohan GRS berbasis IT

TENGGARONG – SMP Negeri 2 Tenggarong menjadi salah satu dari lima sekolah di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang terpilih sebagai sekolah percontohan google reference school (GRS). Seiring perkembangan teknologi, sekolah juga di tuntut untuk dapat mengikuti perkembangan di era digital. Sekolah ini akan mengembangkan pembelajaran berbasis teknologi informasi (IT) dengan menggunakan crhome book.

Crhome book adalah perangkat komputer yang menggunakan sistem operasi Chrome OS dari Google. Perangkat ini bisa terhubung dengan internet dan berbagai aplikasi Google seperti Gmail, Google Drive, Google Classroom, dan lainnya.

“Kami memfasilitasi anak-anak kami nanti berbasis crhome book, sementara hanya guru-guru yang diberi crhome book. Nah, untuk memfasilitasi itu guru sedang pelatihan,” ungkap Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMP Negeri 2 Tenggarong, Nor’afni Herniwati, Rabu (25/10/2023).

Nor’afni menjelaskan, program GRS merupakan kerjasama antara Google dan Dinas Pendidikan Kukar. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di era digital.

“Ini adalah program yang sangat bagus dan kami sangat antusias untuk menjalankannya,” ujarnya.

Untuk menjadi sekolah GRS, para guru harus mengikuti pelatihan dan tes level 1 yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kukar di gedung lantai 3 Tenggarong. Setelah itu, akan ada pelatihan dan tes level 2 serta 20 pertemuan lanjutan.

“Sepuluh pertemuan untuk persiapkan guru bagaimana memfasilitasi siswa, sepuluh pertemuan lagi gurunya sudah mahir dalam membuat aplikasi pembelajaran, baru ditransfer ke siswa bulan November,” jelasnya.

Ia menambahkan, penerapan pembelajaran berbasis crhome book diharapkan bisa dilakukan pada tahun 2024. Saat ini, sekolah-sekolah percontohan sudah dilengkapi dengan papan tulis digital yang bisa terhubung dengan crhome book.

“Sebelum ditunjuk sekolah GRS kami sudah diberi papan tulis digital. Untuk sementara hanya 5 sekolah, nanti kalau berhasil ada 11 sekolah yang jadi model berikutnya,” tutupnya.
(Adv)