Samarinda – Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi, mengekspresikan harapannya agar pendidikan di Kalimantan Timur menjadi lebih merata di wilayah Kalimantan Timur. Ia mengamati adanya kekurangan yang perlu segera diperbaiki di Benua Etam, terutama dalam sektor pendidikan.
“Masih banyak kekurangan dari banyak macam hal, juga masih banyak infrastruktur masih kurang dan kekurangan terkait hak pendidik,” ungkap Reza kepada awak media di Samarinda.
Menurut Reza, masih terdapat banyak aspek yang memerlukan perbaikan, termasuk infrastruktur yang masih kurang memadai dan masalah terkait hak pendidik. Salah satu langkah kunci yang diusulkan untuk meningkatkan sistem pendidikan dan fasilitas di Kalimantan Timur adalah pengalokasian APBD sebesar Rp25 triliun. Dana ini diharapkan dapat digunakan untuk memperbaiki fasilitas di daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh pemerintah provinsi.
Reza juga memprioritaskan perbaikan infrastruktur jalan, karena masih ada wilayah yang sulit diakses. Dengan infrastruktur yang lebih baik, diharapkan pendidikan dapat tersebar merata di seluruh Kalimantan Timur.
“Ya, jadi akses infrastruktur jalan menuju sekolah ini masih perlu perbaikan. Sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih baik,” ujarnya.
Selain infrastruktur fisik, akses terbatas ke internet di beberapa daerah juga menjadi perhatian Reza. Keterbatasan akses internet ini menghambat masyarakat dalam mendapatkan informasi dari berbagai media, yang pada gilirannya mengurangi pengetahuan mereka.
“Di pedalaman dan pinggiran kita masih kesulitan internet. Ini juga masalah kita,” terangnya.
Reza juga mendesak pentingnya memberikan insentif lebih besar kepada orang-orang yang ingin mengajar di daerah terpencil. Mereka seringkali harus menghadapi jarak dan waktu yang lebih panjang untuk mencapai lokasi tersebut.
Ketua Komisi IV DPRD Kaltim berharap bahwa upaya-upaya yang dilakukan dapat membawa perubahan positif pada sektor pendidikan dan infrastruktur di Kalimantan Timur. Ia berharap perbaikan ini dapat meningkatkan kualitas kehidupan penduduk di wilayah ini, terutama dalam bidang pendidikan.
