Sangatta – Tantangan dihadapi oleh koperasi di wilayah Kutai Timur semakin terkuak. Permasalahan yang berawal dari Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang tidak terlaksana, menjadi pemicu sulitnya pelaporan keuangan koperasi. RAT seharusnya menjadi ajang pertanggungjawaban pelaporan keuangan serta kinerja pengurus dan pengawas kepada anggota koperasi.
Menurut Kepala Bidang Pengawasan Koperasi Diskop UKM Kutai Timur, Firman Wahyudi, hasil penelusuran tim mengindikasikan bahwa 70 persen koperasi di wilayah ini belum memahami tata cara pelaporan RAT. Kekurangan ini dipicu oleh rendahnya pemahaman tentang ilmu akuntansi, yang seharusnya menjadi dasar dalam penyusunan pembukuan keuangan.
Untuk mengatasi masalah ini, Diskop UKM Kutai Timur bertekad untuk meningkatkan pemahaman anggota koperasi melalui pelaksanaan Pelatihan Akuntansi Koperasi. Upaya ini dilakukan secara menyeluruh, dengan melibatkan seluruh koperasi di 18 kecamatan.
Pada pekan lalu, pelatihan ini telah diadakan di Kecamatan Karangan dan Kaubun. Kali ini, Pelatihan Akuntansi Koperasi Angkatan IX dilaksanakan di empat kecamatan, yaitu Bengalon, Rantau Pulung, Sangatta Selatan, dan Teluk Pandan.
“Fokus pada empat kecamatan dengan total 30 peserta kegiatan,” ungkap Firman Wahyudi. Pelatihan yang berlangsung selama 3 hari, mulai 18 hingga 20 Agustus 2023, diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik terkait akuntansi koperasi.
Komitmen pemerintah daerah juga menjadi pendorong utama dalam pelaksanaan pelatihan ini. Firman menyampaikan apresiasi terhadap dukungan penuh yang diberikan oleh pemerintah daerah. Tahun ini, telah dilaksanakan sebanyak 10 kali pelatihan, dengan harapan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesehatan koperasi di Kutai Timur.
Permasalahan koperasi di Kutai Timur menjadi cerminan betapa pentingnya pemahaman akan prosedur dan praktik akuntansi dalam menjaga kesehatan keuangan organisasi. Dengan langkah-langkah yang dilakukan, diharapkan koperasi-koperasi di wilayah ini dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan, memberikan manfaat yang lebih besar bagi anggotanya serta ekonomi lokal.