pelitapost.com SANGATTA – Semarak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-24 Kutim yang digelar di Lapangan Kantor Bupati Kutim, Kamis (12/10/2023), tidak hanya diisi dengan upacara dan piagam penghargaan, namun ada satu rangkaian kegiatan yang sudah ditunggu masyarakat Kutim yakni peluncuran (launching) jingle Magic Land of East Kutai persembahan dari Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdukbud) Kutim.
Sekitar pukul 09.30 Wita, jingle Magic Land ciptaan Asep Firmansyah dengan composer Saiza Azhari dibawakan oleh pemuda pemudi Kutim yang terdiri dari vokal Saiza Azhazi dan Haripa Ruran, music director Elok Borneo, koordinator padus Isron, ethnic gambus Sayid Abdullah Al Atas, ethnic Sape Daniel Febrian, biola session Fransiskus, melody gitar Awang Ardani dan partitur Feriska.
Ditegaskan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim Mulyono melalui Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kutim Padliyansyah jika ada 200 orang yang tergabung dalam pengisi acara jingle Magic Land dan dipadu dengan koreografi tarian dibawakan oleh Duta Tari Kutim dan Sanggar Panggung Istana Wakaroros.
“Alhamdulillah tadi penampilan jingle Magic Land dan tarian kolosal kita sudah bisa tampilkan dan berjalan sukses serta lancar di puncak HUT ke-24 Kutim. Idenya ini dari Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman yang menginginkan ada jingle Magic Land of East Kutai, Disdikbud pun menyambutnya baik dan sebelumnya sudah melakukan persiapan latihan yang maksimal,” urainya.
Ditambahkan Padliyansyah, ini menjadi modal baik Disdikbud Kutim turut memberikan kontribusi pengembangan jingle lagu daerah makin dikenal terutama di seluruh masyarakat Kutim dengan menggambarkan kekayaan alam yang dimiliki Kutim layak disebut sebagai Magic Land.
“Magic Land sendiri sesuai apa yang disebut Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman adalah daerah yang ajaib. Jadi Kutim memiliki potensi segalanya baik dari kekayaan laut, darat, hutan semua ada. Kutim memiliki flora dan fauna yang beranekaragam dan tidak ada di daerah lain. Salah satunya, yakni Prevab Mentoko yang terletak di Kawasan Taman Nasional Kutai (TNK), yang menjadi habitat asli orang utan,” singkatnya. (*)