SANGATTA, pelitapost.com – Selama tiga tahun terakhir, kegiatan manasik haji cilik Taman Kanak-Kanak (TK) terhenti karena pandemicovid19. Kamis (27/7/2023), kegiatan pengenalan ritual haji sejak dini ini kembali digelar oleh sejumlah panitia di Kutim. Ribuan murid TK dari Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan hadir mengikuti kegiatan pengenalan manasik haji yang dilaksanakan oleh Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman di Sarana Pengenalan Haji (SPH) Masjid Agung Al Faruq, Komplek Islamic Center, Bukit Pelangi. Tampak hadir mendampingi Bupati Ardiansyah yakni Wabup Kasmidi Bulang, Bunda PAUD Kabupaten Kutim Siti Robiah, Staf Ahli Bupati Kutim Roma Malau dan Sulastin, Kadisdikbud Kutim Mulyono, perwakilan Forkopimda, Kemenag Kutim, Ketua IGTKI Kutim Marhaeda dan pendamping dari 45 lembaga TK se-Kecamatan Sangatta Utara-Sangatta Selatan.
Ketua IGTKI Kutim Marhaeda menyampaikan pelatihan manasik haji ini merupakan bagian dari penguatan pendidikan karakter peserta didik yang ada di lembaga IGTK. Diharapkan dari pelatihan manasik haji, anak-anak TK ini memiliki pengalaman langsung tentang rukun dan tata cara ibadah haji.
“Kegiatan ini diikuti oleh 42 lembaga TK dan 5 lembaga RA (Raudhatul Athfal) se-Kecamatan Sangatta Utara dan Selatan. Diikuti 2.285 siswa, 307 guru dan 476 pendamping” singkatnya.
Sementara itu, Kadisdikbud Kutim Mulyono menjelaskan bahwa kegiatan pengenalan manasik haji cilik ini sejalan dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Kutim yaitu mewujudkan masyarakat yang berahlak mulia, berbudaya dan bersatu.
“Kesuksesan dunia pendidikan tidak akan bisa diselesaikan hanya dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan saja. Untuk itu, melalui program yang ada kami berusaha memaksimalkan dan menggerakkan semua mitra yang ada. Di antaranya dengan IGTKI yang melaksanakan kegiatan pada hari ini,” ucapnya.
Hal yang sama disampaikan Bunda PAUD Kabupaten Kutim Siti Robiah berharap kepada para wali murid agar memberikan contoh-contoh yang baik tentang pengenalan haji di rumah.
“Mudah-mudahan dengan memberikan contoh kepada anak-anak kita. Nantinya bisa melaksanakan ibadah dengan baik sesuai dengan syariat dan ajaran agama Islam,” harapnya.
Pada kesempatan itu, Bupati Ardiansyah menjelaskan bahwa pengenalan manasik haji bagi anak-anak sangat penting. Oleh karenanya ia sangat mengapresiasi kegiatan manasik haji ini sebagai upaya menanamkan suatu ajaran Islam dalam hal ini rukun Islam kelima.
“Pengenalan manasik haji ini sering kita adakan di Lapangan Town Hall Swarga Bara. Namun sekarang ini, kita sudah punya fasilitas maka kita lakukan di Masjid Agung Al-Faruq. Apalagi kita sudah punya sarana miniatur ka’bah untuk manasik haji dan umrah,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia meminta kepada Kepala Disdikbud Kutim untuk mengagendakan kegiatan manasik haji bagi siswa SD dan SMP. Ia juga meminta agar kegiatan tersebut juga rutin dilakukan guna mengajari anak-anak dalam mempersiapkan iman dan takwa sejak dini.
“Saya berharap anak-anak kita pada hari ini semua bergembira. Meskipun ada yang nangis mungkin karena berpisah dengan orang tuanya atau mau buang air kecil,” ucapnya.(adv)