banner 728x250 banner 728x250
Berita  

Desa Melan Kini Dialiri Listrik 24 Jam, Puluhan Tahun Tak Rasakan Listrik PLN

LONG MESANGAT – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) kembali menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan listrik dasar untuk masyarakat. Kali ini bersinergi dengan PT PLN, Pemkab memenuhi kebutuhan listrik 24 jam untuk Warga Desa Melan, Kecamatan Long Mesangat. Di bawah kepemimpinan Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dan Wabup Kasmidi Bulang komitmen pemenuhan listrik menjadi pembangunan wajib di dalam program “Menata Kutim Sejahtera untuk Semua”. Untuk itu pelayanan infrastruktur dasar terutama listrik terus digeber Pemkab Kutim hingga ke desa-desa pedalaman.

Khusus di Desa Melan, penyalaan perdana listrik secara simbolis dilakukan Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman di salah satu rumah warga di Desa Melan Kecamatan Long Mesangat. Didampingi Kepala DPMDes Kutim Yuriansyah, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kutim Dyah Ratnaningrum, Camat Long Mesangat Rafichin, Kepala Desa Melan Haidir Lemansyah hingga Perwakilan Manajemen PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Fikri Dwi Novari, Rabu (6/9/2023).

Perwakilan Manajemen PLN UP3 Fikri Dwi Novari menjelaskan, jaringan menengah listrik PLN menyuplai di Desa Melan ada sepanjang 6,3 kilometer KMS sirkuit. Untuk jaringan rendahnya sepanjang 4 kilometer KMS. PLN dalam hal ini sudah membangun 2 gardu trafo. Masing-masing kapasitas gardu ini yakni berkekuatan 50 KPA dan 100 KPA.

“Untuk total pelanggan di Desa Melan, saat ini sudah ada 69 pelanggan,” terangnya.

Ia menambahkan, pihaknya sempat terganggu karena adanya permasalahan teknis untuk menyuplai listrik di Desa Melan. Namun dengan adanya kegigihan dan komitmen di lapangan, program masuk listrik PLN di Desa Melan lancar. Dengan dukungan koordinasi Pemkab Kutim, Pemerintahan Kecamatan Long Mesangat, Pemerintahan Desa Melan dan dibantu stakeholder.

“Harapan kami setelah adanya listrik di Desa PLN, dapat mengefesiensi pengeluaran rumah tangga biaya tinggi dan konsumsi BBM solar untuk genset. Kedua yaitu dapat meningkatkan produktivitas masyarakat serta menggerakkan roda perekonomian warga,” harapnya.

Tak lupa dia mengingatkan sekaligus memohon bantuan warga Melan serta stakeholder untuk menjaga fasilitas keutuhan jaringan PLN tersebut. Sehingga keadaan suplai aman pemakaiannya juga bisa lebih maksimal. Selanjutnya jika ada keluhan atau ada yang ingin ditanyakan bisa melapor ke nomor hotline 123. Bsa juga di era digitalisasi ini menggunakan aplikasi New PLN Mobile.

Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman pun mengucapkan selamat kepada warga Desa Melan yang kini sudah menikmati listrik 24 jam.

“Manfaatkan listrik sebaik-baiknya khususnya untuk anak-anak kota dapat terbantu dengan belajar dengan adanya penerangan. Warga juga bisa mendapatkan informasi berita dan sejumlah hal lainnya seperti menunjang aktivitas perekonomian warga. Gunakan listrik seefisien mungkin dan tetap waspada serta dipantau rumahnya. Jika ada hal-hal yang patut dicurigakan yakni seperti ada korsleting listrik,” urainya.

Terima kasih juga disampaikan kepada PT CSA yang sudah membantu akses jaringan listrik PLN masuk ke Desa Melan. Berkat bantuan PT CSA memotong pohon sawit dan memindahkan pohon dapat melancarkan akses jaringan PLN. Sehingga lebih memudahkan PLN memasang jaringan. Ardiansyah berharap dengan dipasangnya jaringan rendah PLN di desa ini, warga tidak meminta ganti rugi.

“Beda dengan jaringan tinggi seperti Saluran Udara Tegangan Tinggi (Sutet), nah itu baru ada ganti ruginya. Intinya yang penting, di Desa Melan sudah disetrum listrik karena butuh menunggu waktu lama hampir 30 tahunan, ini pembuktian Pemkab Kutim terus melancarkan akses jaringan listrik di semua kecamatan di Kutim,” tegasnya.

Selanjutnya, ia berterima kasih khusus untuk PLN, pasalnya komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah daerah terus berjalan klop. PLN dengan kewajiban memberikan listrik kepada masyarakat sudah membuat agenda pemasangan jaringan listrik seluruh Kutim. Termasuk kali ini penyalaan formal sudah dilakukan.

“Padahal sebelumnya listrik di Desa Melan sudah masuk sebulan yang lalu. Kita bersyukur, listrik tidak ada lagi yang nyala sampai 6 jam atau 12 jam, nah ini langsung full 24 jam. Jadi tidak ada, jam 6 sore nyala, jam 6 pagi habis, tidak seperti itu lagi langsung 24 jam,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Desa Melan Haidir Lemansyah sedikit menjelaskan lika-liku impian warga selama ini. Dari zaman orde baru sampai reformasi program tersentuh listrik. Akhirnya kini bisa terwujud pada tahun 2023 ini.

“Ya mungkin sekitar 30 tahunan kita baru bisa menunggu listrik di desa kami. Alhamdulillah terima kasih kepada PLN dengan dukungan Pemkab Kutim sudah bisa menerangi desa kami dan tentunya menambah semangat kehidupan warga untuk beraktivitas meningkatkan perekonomian lebih bergeliat,” jelasnya.

Haidir juga bersyukur dengan masuknya Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Kaltim berimbas kepada daerahnya walaupun di pelosok pedalaman.

“Listrik masuk di Desa Melan, ini juga ada imbasnya dari IKN di Kaltim. Akhirnya tahun ini kita bisa bernapas lega sudah ada listrik di desa kami,” sebutnya.

Ditambahkan olehnya, warga Melan dengan jumlah KK sebanyak 210 yang ada di 7 RT, mayoritas petani mengucapkan terima kasih Pemkab Kutim dan PLN yang sudah mewujudkan listrik terang benderang di Desa Melan. Menutup penantian puluhan tahun. Mengganti ketergantungan penggunaan genset dengan solar yang memakan biaya karena lebih boros.