banner 728x250 banner 728x250
Berita  

Bupati Ardiansyah Resmikan Listrik Nyala 24 jam Empat Desa di Kaubun

KAUBUN, pelitapost.com – Empat desa di kecamatan Kaubun yakni Desa Bumi Rapak, Bumi Jaya, Bumi Etam dan Cipta Graha terkini sudah menikmati listrik selama 24 jam penuh PLN. Hal ini ditandai dengan peresmian simbolis penambahan jam nyala listrik 24 jam yang dilakukan oleh Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman di Aula, Kantor Kecamatan Kaubun, Selasa (14/2/2023).

Momen peresmian ini turut disaksikan oleh Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik Tejo Yuwono, Anggota DPRD Kutim Agusriansyah, Kabag SDA Arief Nur Wahyuni, Camat Kaubun Saprani, Manajer UP3 Bontang Pundhi Nugroho Jati serta warga sekitar. 

Dalam kesempatan itu, Bupati Ardiansyah Sulaiman menjelaskan bahwa kebutuhan listrik bagi masyarakat akan terus ditingkatkan. Alokasi Dana Desa (ADD) tahun ini naik, tapi dianggaran perubahan untuk melengkapi sarana prasarana listrik.

“Listrik merupakan kebutuhan prima. Kalau  tidak tercapai bisa menabrak hak asasi manusia. Air, listrik dan jalan adalah kebutuhan dasar manusia. Kita beri yang terbaik untuk masyarakat,” tegasnya.

Selanjutnya, ia menambahkan bahwa listrik merupakan prioritas pemerintah. Kaubun baru empat desa yang teraliri listrik 24 jam, jadi memang perlu ekstra kerja keras dari pemerintah. PLN sangat menjanjikan untuk pemasangan listrik, karena mereka sangat bersemangat. Dijelaskan lebih jauh olehnya, kalau gardu selesai aliran listrik bisa ditarik ke Kaubun dan Kaliorang atau bisa juga nanti ditarik ke stadion di Kaubun. Pada kesempatan ini, tak lupa Ardiansyah mengucapkan selamat kepada warga yang rumahnya sudah dialiri listrik 24 jam.

“Jangan ditambah jadi 30 jam,” canda Ardiansyah diiringi tawa warga. 

Kemudian, untuk setiap RT ada uang Rp 10 juta untuk dijadikan usaha karena ada program skala rumah tangga. Dia berharap dalam dua tahun ini bisa memunculkan pengusaha-pengusaha di Kaubun. Ardiansyah meminta bantuan program untuk RT bisa dimaksimalkan. Untuk itu, dia meminta warga tak membiarkan dana itu “nongkrong”. Ketua RT harus buat perencanaannya. Contoh saja UMKM yang bergerak dalam pembuatan kue brownies atau amplang dan sebagainya bisa didorong untuk lebih berkembang.

“Setelah itu akan memutar otak, dana yang dipergunakan untuk pelatihan nantinya diganti untuk pembelian alat,” jelasnya. 

Jadi memang bantuan RT sebesar Rp 10 juta itu memang diperuntukkan kepada yang ingin membuat usaha. Khususnya untuk masyarakat di bawah garis kemiskinan. Dengan asumsi warganya memang mau digerakkan untuk maju dan berkembang.

Senada, Camat Kaubun Saprani mengutarakan, pihaknya sangat mengharapkan pemasangan listrik di Kaubun ini. Sehingga bisa meningkatkan perekonomian melalui keahlian masing-masing. Bisa saja ada warga dengan usaha las, bengkel dan lain sebagainya.

“Semoga pemasangan listrik bisa bertambah dari tahun ke tahun,” harapnya. 

Sementara itu, Manajer UP3 Bontang PLN Pundi Nugroho Jati menegaskan dalam hal ini pihaknya juga sangat berterima kasih kepada pemerintah karena telah berkoordinasi intens.

“Kepada warga, kami minta kerja samanya untuk menjaga aset jaringan listrik kita, jangan sampai terkena pohon. Kita sama-sama bekerja sama menjaga aset ini tetap terpelihara dengan baik,” pintanya. 

Dijelaskannya, listrik PLN yang mengaliri empat desa tersebut masih dalam jaringan PLTD. Selain itu PLN juga berharap dukungan warga agar listrik yang di KEK MBTK, cepat menyala. (*/bt3)